Awalnya, planet berasal dari awan gas dan debu yang disebut nebula. Ketika nebula menjadi cukup padat, gravitasi akan membentuk inti yang sangat padat.
Percaya atau tidak, hal semacam ini pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Bumi – dan sekarang kita memiliki Bulan.
Konsep seniman tentang astronot yang berjalan di Mars. Tapi apa yang akan terjadi jika astronot tidak mengenakan helm luar angkasa?
cokada/E+ via Getty Images
Mars adalah planet keempat dari Matahari dan salah satu tetangga terdekat kita di luar angkasa. Tapi itu bukan tempat yang sangat ramah untuk dikunjungi penduduk Bumi.
Pluto, planet kerdil terbesar. Gambar ini diambil oleh pesawat ruang angkasa New Horizons NASA.
NASA/JHUAPL/SwRI
Jake Clark, University of Southern Queensland; Belinda Nicholson, University of Southern Queensland; Brad Carter, University of Southern Queensland, and Jonti Horner, University of Southern Queensland
Bagaimana bintang-bintang bisa berkelap-kelip di langit malam? Ternyata, jawabannya penuh dengan udara panas… dan udara dingin.
Ilustrasi dari sebuah planet di luar tata surya.
dottedhippo/iStock via Getty Images
Para astronom tahu banyak tentang apa yang ada di luar angkasa – dan berpikir mungkin saja itu tidak akan pernah berakhir.
Icarus atau MACS J1149+2223 Lensed Star 1 adalah bintang individu terjauh yang pernah dilihat dari Bumi.
NASA, ESA, and P. Kelly (University of Minnesota)
Para ilmuwan NASA menyatakan teleskop HUBBLE yang berada di luar angkasa ternyata mampu memotret sebuah bintang biru yang dari tata surya kita jaraknya sekitar 9 miliar tahun cahaya.
Sebuah potret berwarna alamiah dari Pluto yang diambil oleh pesawat luar angkasa NASA New Horizons pada 2015.
(NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute/Alex Parker)
Para ilmuwan mengubah Bumi menjadi satu teleskop raksasa untuk menangkap gambar yang tak tertangkap.
Uranus (kiri) dan Neptunus (Kanan) dilihat dari citra teleskop Hubble.
NASA, ESA, A. Simon (NASA Goddard Space Flight Center), and M.H. Wong and A. Hsu (University of California, Berkeley)
Tidak seperti gunung api di Bumi yang umumnya berbentuk strato, cinder atau pun perisai, gunung api di Venus hampir tidak pernah meletus secara eksplosif.