Turunnya polutan udara karena pembatasan aktivitas manusia membuat Bumi bernapas lagi.
Polusi udara yang parah dapat mempercepat degenerasi neuron ketika otak berada pada puncak perkembangannya - selama masa kanak-kanak. Dalam gambar, seorang anak di Beijing.
(Shutterstock)
Pencemaran udara akibat aktivitas manusia, seperti yang terjadi saat ini di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk Mexico City, Jakarta, New Delhi, Beijing, Los Angeles, Paris dan London, sudah melampaui…
Paruh pertama tahun 2019 merupakan yang terpanas dan musim panas mendatang dikabarkan akan lebih panas.
Chayathorn Lertpanyaroj/Shutterstock
Berdasarkan standar internasional, suhu rata-rata di Australia sudah dinyatakan tinggi, tetapi apa yang terjadi ketika suhu terus naik? Seberapa panas yang bisa ditahan oleh tubuh kita?
Potret dari udara menggambarkan polusi udara di Jakarta, tanggal 24 April 2019.
www.shutterstock.com
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan bahwa kualitas udara masih “sedang tanpa dampak kesehatan”. Namun, data lain menyatakan sebaliknya.
Masker wajah yang digunakan oleh siswa dari Lab Aerosol Peltier, di Amerika Serikat kurang efektif dalam menangkal polusi partikel halus.
Richard E. Peltier, Author provided
Masker muka dari kain murah yang dikenakan oleh banyak orang di negara-negara berkembang yang sangat tercemar, ternyata hanya menawarkan perlindungan parsial.
Fitoremediasi menggunakan tanaman untuk membersihkan polutan beracun.
Jovana Pantovic/Shutterstock
Menyaring udara menghabiskan banyak daya dan menumpuk zat kimia berbahaya di pembuangan akhir.
Ada beberapa penelitian bagus yang menunjukkan hubungan antara kualitas udara dengan kesehatan mental dan tingkat kebahagiaan seseorang secara keseluruhan.
Helen Sushitskaya / shutterstock